Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar Pola Asuh Sehat dengan Dr Tan di Instagram



"Membesarkan, mendampingi, mengasihi anak itu menyenangkan bukan siksaan."

Kalimat singkat dari Dokter Tan yang sukses membuat penulis tertampar dan merenung,  lalu dengan semua edukasinya yang menjawab kegundahan penulis yang serba tak tahu saat menjadi ibu baru, tentang bagaimana seharusnya menjadi orangtua, ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan, jika bukan kita sendiri yang mempersulit diri. 

Menurut penulis jadi ibu itu adalah proses belajar dan mengajar seumur hidup, terus dan terus belajar sampai kapanpun. Bahkan sebelum memutuskan jadi seorang ibu sudah seharusnya belajar terlebih dahulu soal pola asuh yang baik dan benar.

Dewasa ini proses upgrade ilmu sangatlah mudah dan menyenangkan, nggak perlu kemana-mana, kapanpun dan dimanapun, sambil rebahan ketika anak tidur, lewat gawai kita bisa menyelami dunia, terlebih zaman now banyak ahli dibidangnya yang sukarela berbagi ilmu dengan semua orang berkat kecanggihan teknologi masa kini. 

Penulis merupakan salah satu follower Dr tan, yang tadinya dapat referensi dari ibu-ibu hebat yang berhasil membesarkan anaknya dengan pola hidup sehat yaitu dengan mengikuti panduan dari sang dokter, bukan asal yang penting anak mau makan, tapi abai soal nutrisi, bukan asal anak aktif meski berat dan tinggi badan kurang. 

Meskipun nggak sedikit juga ibu-ibu yang denial sama Dr Tan, sama sekali nggak membuat penulis ikut-ikutan, katanya cukup pedas kata-kata sang dokter dalam hal menyampaikan,  tapi menurut penulis penyampaiannya saja yang tegas dan jelas, bagi penulis mendengarkannya seperti mendengarkan ibu lagi menasehati anaknya. 

Heran juga, kok ada yang membenci penulis buku "Anak Indonesia Sehat" ini, padahal ia murni menyampaikan fakta tentang nutrisi yang sebelumnya sudah dikaji oleh mereka para ahli. 

Penulis sangat tertarik belajar banyak hal, terutama soal nutrisi bayi dengan yang ahli, dan akhirnya penulis menemukan banyak ahli di medsos, salah satunya Dr Tan. Tak hanya di dunia nyata, di instagram pribadi miliknya @drtanshotyen juga berbagi ilmu secara free, tanpa endorse dan jualan.

Rajin buka instagram Dr Tan sama dengan rajin upgrade ilmu, bukan hanya seputar pola asuh sehat untuk bayi, tapi juga kita sebagai orangtua siapkah untuk tumbuh sehat bersama? Tantangan besar bagi penulis pribadi, terlebih untuk penulis yang lidah micin, doyan junkfood, doyan ultraprosesfood. Waduh, awal-awal mau denial juga tapi makin ke sini kayaknya emang mesti diubah gaya hidup yang tidak sehat itu. Meskipun belum sepenuhnya berhasil mengubah, demi tumbuh kembang sehat buah hati dan tumbuh bersama, yuk bisa yuk kita usahakan! 

Berkat update ilmu dari Dokter ahli gizi masyarakat sekaligus penulis ini, penulis berhasil dbf tanpa kendala di saat penawaran sufor merajalela, asi ekslusif selama 6 bulan, sekarang masuk di tantangan mpasi, ilmu darinya kembali dipraktikkan, salah-salah sedikit anak menolak makanan, rupanya lupa mengerjakan PR yang ia sering dia peringatkan. 

"Banyak orang kejebak dengan urusan apa yg dimakan. Bukan CARA PEMBERIAN makannya. Nature and NURTURE itu perlu berjalan berdampingan. Siapkah ANDA dan dia “tumbuh bersama”?

Nah kan? Lagi dan lagi kalimat Dokter membuat penulis sadar, penulis seharusnya ggak sekadar berburu resep kekinian ala seleb, kalau bayi lagi nggak mau makan tuh langsung melipir aja ke ig dokter, lihat lagi poin-poin yang ia pinned, setelah itu barulah ber oh oh ria, lalu perbaiki. 

Masak menu mpasi juga sesederhana itu ternyata, masak menu apa yang kita makan (menu keluarga) hanya beda tekstur jika bayi masih di bawah satu tahun. 

Sederhana sekali ilmu-ilmu yang dibagikan Dr Tan, bagaimana cara mengolah keragaman pangan yang ada di Indonesia untuk hidup yang lebih sehat. Pedomannya juga sama dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari Kemenkes serta World Health Organization (WHO), yang jelas bukan ngadi-ngadi. 

Yang menarik lagi highlight sang dokter tentang sufor? Di situ, Dia tidak bilang sufor itu buruk dan juga tidak bilang kalau sufor itu bagus, karena katanya Sufor bukan buat dinilai tapi diresepkan sesuai indikasi. Sampai sini sudah paham sodara-sodara? 

Kita para ibu bisa mengasihi jika tidak ada indikasi serius seperti yang disebutkan di highlight sufor? Dr Tan (penulis nggak bahas itu di sini ya, silakan buka ig dr Tan untuk poin-poin apa saja) yang jelas, Payudara kecil, asi seret, puting datar, asi bening, asi nggak keluar, bayi tidak puas menyusu, bayi kesulitan menyusui bukanlah alasan untuk kita terburu-buru memberikan anak sufor.

Jika kamu kesusahan dalam memberikan asi dan bayi kesulitan menyusui,.itu artinya kamu butuh bantuan profesional (konselor laktasi), tenaga kesehatan dan dukungan orang sekitar. Asi keluar sedikit saat baru lahir itu wajar, menyesuaikan dengan lambung bayi yang masih seukuran kelereng, seiring bertambahnya usia ukuran pun berubah dan asipun mengikuti kebutuhan bayi. Asal disusui terus, semau bayi. Asi supply on demand

Kembali lagi soal mpasi, kekayaan pangan Indonesia yang melimpah harusnya tidak membuat kita repot dan banyak keluar biaya. Sumber nutrisi banyak terdapat di Ikan kembung, telur, ikan gabus, ayam, hati ayam, lele, sayur mayur, buah-buahan tropis dan masih banyak lagi yang ada di negri sendiri. 

Terkait nutrisi yang sudah tepat atau belum, Dr Tan juga menghimbau kita semua untuk memantau tiap bulan dan tidak mengabaikan berat dan tinggi badan anak, yaitu harus bertambah tiap bulan, sekali tidak naik, wajib rujuk ke puskesmas, tapi sayang tidak semua petugas kesehatan aware soal ini. Tidak naik tapi ideal menurutnya, dengan alasan anak aktif padahal asal sesuai mpasinya, sehat anaknya, berat badan harusnya ikut naik sesuai target. 

Sebenarnya banyak lagi yang dibahas Dr Tan di sosial media miliknya, kita semua bisa sama-sama belajar di sana, dan harapan penulis, buat para orangtua semua dan tenaga kesehatan wajib banget upgrade ilmu, supaya tumbuh sehat bersama, agar anak-anak kita sehat untuk masa depan bangga bangsa yang berkualitas.

Banyak banget hal positif yang bisa diambil jika bijak menggunakan sosial media. Modal gawai dan kuota, ilmu dan hiburan bersliweran di beranda, tinggal kita yang pegang kendali, mau diarahkan kemana. Baik atau buruk pilihannya ada di tangan Anda.

Post a Comment for "Belajar Pola Asuh Sehat dengan Dr Tan di Instagram"